Monday, February 17, 2014

Pengalaman Spiritual; The Power of Prayers.

Gue itu berasal dari keluarga yang keras dan religius. Sejak kecil nilai-nilai kegamaan sudah ditanamkan ke gue, dalam hal ini untuk gereja tiap minggu, mengikuti sekolah minggu, berdoa sebelum makan, berdoa sebelum dan pas bangun tidur, dan lain-lain. 
Kebiasan yang lain. kecuali doa sebelum tidur dan dikala bangun itu masih tertanam dalam diri gue sampai sekarang. In fact, doa sebelum makan gue itu adalah doa yang sama yang gue doakan semenjak gue masih TK. Gue nggak terbiasa berdoa sebelum tidur dan pas bangun karena gue kalau tidur suka ketiduran tanpa perencanaan, dan pas bangun pasti buru-buru karena sudah mau terlambat ke sekolah. 

Dalam berdoa apalagi berdoa di Gereja yang ada salib besarnya, gue terbiasa untuk berdoa sambil membuka mata dan menatap Salib lalu berdoa, seolah-olah gue semetara benar-benar bercakap dengan Dia. Mungkin karena memang gue terbiasa kalo ngomong personally, ngomong 4 mata itu gue harus maintain eye contact sama lawan bicara gue. Memang sepertinya itu somehow rude. Tapi gue berpikir, bukannya berdoa itu definisinya berbicara dengan Tuhan? Dengan berdoa cara gue tadi gue merasa bisa lebih intim dengan Dia, eperti kami sementara bertatap muka. Memang jikalau sambil menutup mata itu doa akan lebih khusyuk, dan mungkin itu tujuannya kalau kita berdoa, seperti yang diajarkan di sekolah minggu, kita harus mengunci tangan, menutup mata, dan menundukkan kepala. Sebagai tanda kekhusyukan dan hormat kita, mungkin. 

(picture source missionaryblogdigest.wordpress.com )
Mama gue dalam setiap kesempatan selalu ngingetin gue untuk selalu berdoa. Karena jikalau kita menghadapi sebuah masalah, seberapa besarpun itu, somehow, God will give us a way to get through it, to solve it. Mama gue selalu mencontohkan "manjurnya" sebuah doa lewat pengalaman hidupnya sendiri. Dimana mama gue, yang hanyalah anak seorang guru dan perawat dengan ekonomi yang pas-pasan, dan bukan termasuk siswa yang paling pintar, dengan segala perjuangan dan doanya dia berhasil menjadi seorang Doker. Dia berhasil menjadi kebanggaan dari keluarganya. Dengan kegigihan dan doa.  

Gue sendiri sebenarnya punya banyak pengalaman tentang terjawabnya doa gue.  
Pas gue mulai merantau, gue mulai membiasakan lagi diri gue untuk berdoa sebelum tidur dan pas bangun pagi. Hanya untuk berterima kasih atas hari yang baru gue lalui, meminta perlindungan selama dalam tidur gue, berterima kasih atas hari yang baru, dan meminta perlindungan terhadap hari yang akan gue jalani. Tapi karena beberapa faktor, kegiatan doa gue ini sempat terhenti. Dan sekarang, gue sedang membiasakan kembali diri gue unuk memulai dan menutup hari gue dengan "berbicara" dengan Pencipta gue. 
Gue benar-benar merasakan perbedaan pada saat gue memulai dan menutup hari dengan doa, dan tanpa doa. Hidup gue somehow lebih mudah dengan doa. 

(picture source : www.photoswithquotes.com)

Seperti yang gue jelaskan di atas, gue punya banyak pengalaman mengenai terjawabnya doa gue. Tetapi tidak, jawaban doa gue itu tidak selalu datang sesuai dengan kehendak gue, tidak selalu dalam bentuk yang gue inginkan. Kadang malah yang terjadi adalah sesuatu yang berbeda 180 derajat dengan yang gue inginkan. Ya pertamanya pas menerima hal ini yang nggak sesuai dengan kehendak gue, layaknya manusia pada umumnya, gue ngedumel. Tapi setelah gue menjalani, gue jadi sadar bahwa hal itu memang tidak sesuai dengan keinginan gue, tapi ternyata it turns out to be much better than I wanted. Lagipula, dalam setiap doa gue yang penuh permohonan, gue selalu menambahkan bahwa walaupun gue menginginkan hal-hal tersebut dan menganggap bahwa hal-hal tersebut adalah yang terbaik buat gue, tetaplah Dia yang mengetahui apa yang benar-benar terbaik bagi gue. Maka biarlah kehendak Tuhan saja yang jadi. 

Contoh dari hal ini adalah ketika gue ingin masuk kuliah, gue sangat menginginkan untuk menjadi almamater dari salah satu Universitas Negeri ternama di Negeri ini. I fought and pray so hard for that, But I never forgot to add "tapi biarlah kehendak Tuhan saja yang jadi" in my every prayer. 
Berbagai usaha yang gue tempuh untuk mencapai kampus impian gue itu tidak berhasil. Dan akhirnya, gue menjadi almamater di salah satu Universitas Swasta ternama di Negeri ini. Yang dimana di sini, gue bisa mengejar passion-passion gue yang lain, seperti radio, acting, dan sebagainya. Gue pun mendapatkan banyak pengalaman yang menarik disini, banyak teman yang hebat, bertemu dengan berbagai orang hebat. Dan ternyata juga, jurusan yang gue inginkan, yang sekarang gue jalani, kononnya yang terbaik se-Indonesia. Lebih baik daripada yang di Universitas impian gue tersebut. 

Pengalaman gue yang paling recent adalah menyangkut masalah gue yang sempat gue ceritain dalam post confession. Tapi Puji Tuhan, sekarang gue berhasil back on track lagi. Dan ya, gue rasa itu berkat doa, Dia masih mau memeberikan gue kesempatan lagi. Iya, gue sempat drop karena hal tersebut. Tetapi cici gue sering mengingatkan gue untuk selalu berdoa karena Tuhan itu baik. Tuhan itu Maha Murah. Dia pasti akan mengabulkan doa kita. Dan dia tau dan pasti memberikan yang terbaik buat kita. Kalau toh yang kita inginkan itu tidak tercapai, mungkin memang bukan itu yang Tuhan kehendaki untuk kita, dan kita harus senantiasa mengikuti jalan dan rencana-Nya. 

Dari pengalaman-pengalaman ini gue belajar bahwa Tuhan itu baik, seperti yang dikatakan cici gue. Dia selalu akan mengabulkan doa kita. Tetapi, jawaban dari doa kita itu mungkin tidak sesuai dengan kehendak kita. Karena kita cuma meminta apa yang kita rasa yang terbaik bagi kita, tetapi Dia memberikan apa yang Dia tau terbaik bagi kita, Dan, doa-doa kita itu eventually akan dijawab dan dikabulkan oleh Dia, tapi bukan dalam waktu kita, melainkan dalam waktu-Nya. Waktu yang dia rasa pas untuk kita. Waktu yang dia rasa terbaik bagi kita. Karena Dia telah punya rencana bagi kita. Dan rencana Dia selalu indah pada waktunya 

:):):) 

(picture source : www.religionquotes.info)


p.s. 

Kalo lo pada pengen tau pengalaman gue tentang sesuatu. atau pengen gue nyeritain tentang apa gitu di blog gue, silahkan nulis saran lo di komen, atau bisa live chat ama gue (sok famous) right after you add me to your circle. 
Anyway, makasih buat saran-sarannya mengenai font di blog gue ini yang agak kurang bisa dibaca. Sekarang sudah gue perbaiki dan gue berharap font yang sekarang lebih manusiawi daripada yang kemaren-kemaren. 


4 comments: