Sunday, December 1, 2013

Unecessary Tourist Guideline to Party at Manado

Salah satu persiapan pengucapan di Minahasa, bakar nasi jaha dalam bulu. Bulu artinya bambu. (pic source : manadoexpress.com )
Orang Manado itu kalo bisa gue bilang orangnya seneng pesta. Senang rame-ramean juga, senang kumpul-kumpul, heboh, dan seneng makan-makan.  Ini tercermin dari ramenya setiap perayaan di Manado. Nah, di post yang sekarang ini gue bakal jabarkan apa-apa aja sih perayaan yang ada di Manado itu. Ya siapa tau ada yang mau ke Manado gitu ini bisa jadi tourist guideline kan (hahaha).
Yang paling rame itu, tentu saja karena mayoritas warga Manado (sebenernya untuk lebih tepatnya warga Minahasa) itu beragama Nasrani, tentu saja adalah natal. And Christmas come real early in Manado. 
Kalo di Pulau lain ato di negara-negara lain nuansa natal baru berasa di 2 minggu sebelum Natal, atau di bulan Desember (atau selepas thanksgiving), suasana Natal di Manado sudah mulai terasa ketika bulan sudah berbunyi -ber -ber. Sebenernya nggak dari September juga sih, biasanya late Oktober lah lagu-lagu Natal sudah bergema dimana-mana. Bau kukis mentega (kue kering) sudah mulai mengudara (bahasa gue -,-). Ini sebenarnya salah satu hal yang paling bikin gue homesick kalo udah bulan ber ber ber. Karena gue biasanya libur kuliah itu udah tanggal 20an desember, jadi gue kinda missed all the christmas shopping and stuff. 

Nah, salah satu trade mark natal is coming di Manado selain lagu natal dimana-mana adalah Sinterklas. Bukan, bukan cuma Sinterklas di mall-mall doang yang bisa buat foto bareng. Tapi di Manado, Sinterklas-Sinterklasnya akan datang mengunjungi anak-anak dirumah mereka masing-masing, lengkap dengan suarte pit (gue ga tau tulisnya gimana, pokoknya pronounciationnya begitu) / pit hitam (yang ngebantu Sinterklas, tapi dia lebih ke role antagonisnya. Dia suka nangkep anak-anak nakal dan dimasukin ke karung), sama badut-badut juga. Dan bukan, bukan Sinterklas dari kutub utara yang dateng. Yang jadi panitia Sinterklasnya biasanya dari pemuda/OMK gereja, atau dari sekolahan, bisa juga anak-anak kuliahan. Dan bukan juga, sinterklasnya bukannya naik rusa kutub, tetapi naik mobil pick up, dan dengan iring-iringan mobil yang masang lagu natal kenceng-kenceng. Biasanya sinterklas sinterklas ini akan berkeliaran mengunjungi anak-anak (tapi ini ada pendaftarannya loh) dari akhir november sampe biasanya tanggal 5 Desember (pada Hari Raya St.Nikolaus, the Santa Claus) ato ada yang lebih. 
Sinterklas yang mengunjungi anak-anak dari rumah ke rumah. (picture source : www.joytia1999.com)


Nah, biasanya rangkaian Natal dan tahun baru itu diberhentikan (bahasa gue -_-"), maksudnya puncaknya adalah pada hari yang namanya Kuncikan. Kuncikan ini biasanya jatuh pada tanggal 31 Januari (ulang tahun gue juga bow ;)). Kuncikan ini maknanya ya perayaan Natal dan Tahun baru dikunci sampe situ aja, which means lepas kuncikan itu udah nggak ada lagi perayaan-perayaan yang berbau Natal. I know... Christmas leave Manado too late. Bahaha. Nah, tapi kuncikan tanggal 31 Januari itu adalah puncak dari segala kuncikan. Biasanya di kampung-kampung itu berbeda-beda tangga kuncikannya, selagi sebelum tanggal 31 Januari. Yang pasti, kuncikan di kampung-kampung ini jatuh pada hari minggu. 
Nah, yang menjadi trade mark dari kuncikan ini adalah festival figura. Pada festival figura tanggal 31 Januari, orang-orang yang bercrossdressing (yang laki-laki memakai baju wanita, yang wanita memakai baju laki-laki, buat lucu-lucuan aja) akan marching di sepanjang ruas jalan Boulevard. Di kampung-kampung, para 'crossdresser' tersebut akan berjalan dari rumah ke rumah, biasanya untuk mencari sumbangan. 


Untuk Lebaran, di Manado ada yang namanya Lebaran ketupat (2minggu setelah Hari Raya Lebaran). Gue nggak tau di daerah lain ada juga atau enggak tradisi ini. Yang gue tau sih katanya tradisi ini berasal dari warga Jaton (Jawa Tondano, suatu kampung di Tondano, tempat Kiai Mojo dibuang Belanda, yang berisi keturunan Kiai Mojo dan para pengikutnya, semua warga Jaton beragana Muslim (kalo nggak salah. Maaf atuh kalo salah)). Nah, di Lebaran ketupat ini, biasanya orang-orang yang merayakan pada open house. Mungkin itu sebabnya namanya Lebaran Ketupat. 


Nah, ngomong-ngomong soal Natal tadi. Kalo di Amerika kan sebelum natal, tanggal kayak gini itu waktunya thanksgiving. Nggak cuma di Amerika, Kanada ato Ireland gitu-gitu yang ada thankgiving. Di Manado (sebenernya di minahasa sih, bukan Manado) juga ada. Cuma emang namanya lebih diManadokan, pengucapan. Tapi, pengucapan ini bukan untuk mengenang ditemukannya Manado. Ato dilaksanakan menjelang Natal. Pengucapan ini lebih dimaksudkan untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil panen. Nah, tanggal pengucapan di setiap daerah (ato kampung) itu berbeda-beda. Mungkin tergantung panennya kali ya. Tapi yang paling terkenal itu adalah pengucapan daerah Minahasa Selatan (kalo nggak salah). Pokoknya daerah Amurang dan sekitarnya.  Ini pengucapan yang bisa bikin macet sampe Manado. 
Biasanya pengucapan ini pada bulan Juni apa Juli gitu. Trademark dari pengucapan Amurang adalah dodol Amurang, dan juga nasi jaha. Uniknya dari setiap pengucapan di Manado adalah, semua rumah di kampung itu open house. Dan lo, lo bisa masuk ke sembarang rumah yang lo mau untuk makan, bahkan tanpa lo kenal pemilik rumahnya sekalipun. Orang-orang kampung yang bersangkutan biasanya sudah menyediakan makanan yang super banyak di rumahnya masing-masing, dan lo juga bisa babungkus (tradisi orang Manado pas pulang acara pasti ngebungkus makanan). Bahkan, kadang-kadang jika lo berjalan di jalanan kampung yang sedang ada pengucapan, para pemilik rumah bakalan manggil-manggil lo untuk masuk dan makan di rumah mereka.
Suasana pengucapan syukur di salah satu gereja. (picture source : idmanado.com)

Nggak cuma perayaan-perayaan yang gede seperti hari raya keagamaan aja yang rame di Manado atau thanksgiving-an. Di Manado, bahkan Euro dan Piala Dunia juga rame. Ramenya adalah kalo Euro dan Piala dunia udah mulai, orang-orang bakal mulai masang bendera tim jagoannya masing-masing di rumah mereka. Bahkan ada yang sampe masang di tower, dan sebagainya. Nah, suasana pemilu aja kalah rame dari suasana piala dunia dan euro. Layaknya posko untuk caleg, biasanya disediakan juga posko untuk tim negara kesayangan. Nah, jika pemilik rumah mempunyai 3 tim negara jagoan nih, misalkan Argentina (yang paling dijagokan), Italia, dan Portugal. Maka benderanya akan diurutkan  yang di atas dan mungkin paling gede ukurannya adalah bendera Argentina, di tengah adalah bendera Italia, dan di bawah bendera Portugal.
Lucunya adalah jika tim negara jagoannya mulai kalah dan mulai harus pulang kampung, maka bendera bendera tersebut akan mulai diturunkan satu persatu.
Salah satu penggemar Timnas Perancis yang mengibarkan Bendera Negara Tim kesayangannya (pic was taken by me on June 2012)


Posko Timnas Belanda di Ruas Jalan Boulevard Manado. Oh wait... What's that Portugal's flag doin' over there. (pic was taken by me on June 2012)

Inilah beberapa perayaan yang rame yang ada dan mungkin hanya ada di Manado. Ini yang bikin gue sering homesick, kangen ramenya Manado. Euforia untuk setiap perayaan itu pasti tinggi.
Kalo lo pada juga someday pengen ngerasain gimana ramenya perayaan-perayaan tersebut di Manado, monggo singgah di Manado sekitaran tanggal yang gue kasih. Semoga bermanfaat ya post gue kali ini (soalnya yang lain kayaknya kaga ade manfaatnya :p)
:D:D:D

2 comments:

  1. Replies
    1. Iya haha. Nah, musim world cup gini biasanya Manado rame bendera-bendera nih. Bisa-bisa bendera Partai atau bendera pemilu buat capres kalah haha

      Delete