Sunday, December 1, 2013

A Life Lesson


“One man’s mistake is another man’s lesson”. Kesalahan dari seseorang itu adalah pembelajaran bagi orang yang lain. Jikalau orang lain itu wise enough untuk memetik pelajaran tersebut sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama.
Gue, karena saking seringnya gue bereksperimen, seringkali melakukan kesalahan. Dan karena sekali lagi gue itu orangnya baik hati dan tidak sombong, rajin menabung, ramah lingkungan, serta dapat didaur ulang,  gue dalam post ini akal menceritakan sebuah pengalaman, sebuah kesalahan yang gue lakukan. Enggak fatal emang, well nggak sampe menyebabkan perang dunia kok (ehh ‘’,). Gue harap gue bisa memberikan pengalaman berhaga kepada lo lo semua melalui posting gue ini.
Gue itu orangnya seneng bikin quote-quote gitu. Suatu kali ketika gue sedang BAB, gue mendapatkan sebuah inspirasi. Dalam khusyuknya proses buang air besar gue tersebut, gue kepikiran kalo kita seharusnya nggak perlu berkomentar mengenai apa yang bukan bidang kita. Maksud gue bukannya kita nggak bisa mengemukakan pendapat, bukan. Gue capek aja mendengarkan orang bidang keahliannya A, nggak punya background sama sekali tentang bidang B dan sama sekali nggak ngerti, tapi berkoar-koar mengenai bidang B. Bukannya gimana-gimana, Cuma lo bakalan terdengar bego aja kalo ngomongin sesuatu yang nggak lo pahami, tapi lo seakan-akan paham benar mengenai hal itu.   And then gue kepikiran kalimat ini “Even a math genius will sounds like an idiot when he talks about politics”. Trus kan kalo quote itu biasanya kayak punck line gitu kan, harus eeegghh gitu lah. Harus nonjok. Gue kemudian memoles quote tersebut menjadi “Bahkan Einstein sekalipun akan terdengan bodoh jika berbicara mengenai politik”

Why Einstein? Karena dia adalah seoarang fisikawan jenius. Dan menurut gue (nggak tau gue dapet ilham darimana) Einstein nggak bakalan ngerti soal politik. Nah, tapi ketika gue ingin memposting sesuatu itu, biasanya gue selalu cek dulu di Internet. Yang gue posting ini bener apa salah? Logis enggak? Soalnya gue nggak mau mempermalukan diri gue dengan terlihat bodoh dan sok tau di Internet yang notabenenya bias diakses oleh semua orang. Dan Thank God I did it, karena ternyata setelah gue ngegugel dengan keyword “Einstein and Politics”, turn out to be, Einstein adalah salah satu orang yang aktif dan vokal dalam politik, terutama pada masa perang dunia. Well, in this post, gue nggak bakalan menjelaskan tentang sudden realization gue mengenai Einstein dan politik, dan how dumb I am as an political science student to not knowing about it, Nor about Einstein political view.

Ironis sih sebenernya. Gue pengen bikin sebuah quote yang intinya acknowledge yourself before you talk about something, dan jangan ngomong sesuatu yang nggak lo pahami benar, tapi ternyata gue kayak diserang balik oleh quote gue sendiri. Syukur aja belum gue jadiin status di facebook., kalo nggak bias dicerca habis-habisan gue :p.  Well, at some point, gue ngerasa emang quote gue itu benar. Not the Einstein part, tapi kalo lo ngomong sesuatu yang nggak lo ngerti, lo pasti bakalan terdengar bodoh. Atau kalo lo ngomong sesuatu yang nggak lo tau benar apa enggak dan lo menganggap itu benar tapi ternyata salah, lo bakalan terdengar bego. I proof it myself. Gue hampir menjadi bahan tertawaan di Internet kalo gue sampai nge-post quote tersebut tanpa ngecek dulu. Dan inilah yang gue harapkan bisa menjadi pelajaran buat lo lo semua.

The simplest thing you can learn is always check your fact, or your argument before saying or posting it. If you don’t know about something, please do not argue about it. And, an argument always need a background, a fact, and proof. Hope you guys learn a lesson


:D:D:D

2 comments: